Dalam kantong beludru merah, sepasang giwang itu disimpan
Disodorkan oleh tangan Inang yang kukunya berpoles kembang pacar
Untuk kau, katanya
Giwang emas sekian gram dengan setitik berlian
Supaya cantik kalau marpesta
Walau jauh anakku itu, suamimu
Anak si Inang memang sedang bekerja di lepas laut sana
Sudah enam bulan dia pergi, kenang inang
Sejak Natalan gereja di kampung, ingatnya
Sejak aku keguguran kali ketiga, catat Anggi
Bibel berkata hari berlalu seperti torak
Walau tak paham benar soal torak, Anggi menghitung
Sudah tiga kali giwang itu dia pakai ke pesta menemani Inang
Sudah lima pujian dia dapat
Sudah dua transferan dia terima dari suaminya, lewat Inang
Sudah ada tiga surat, yang lalu berhenti setelah kepergian si Abang masuk bulan ke delapan
Giwang itu selalu Anggi bersihkan setiap selesai pakai
Pernah Abang menjanjikan untuk membelikan yang lebih besar
Beratnya, juga karat berliannya
Tapi temani dulu Mamakku ya
Sedih Mamak, belum ada cucunya
Setelah lepas setahun tiga bulan, surat dari Abang kembali datang
Kali ini untuk Inang
Abang harus meminang perempuan lain yang hamil karenanya
Sehat, kehamilan si perempuan itu
Tidak seperti Anggi yang selalu gagal memberikan cucu
Pendarahan karena ini itu
Mana ada madu rasanya masam!
Tolak Anggi pada perjanjian yang ditawarkan
Kembalikan dulu giwang dariku itu
Inang murka, karena Anggi tak setuju untuk bungkam
Kau kan tahu betapa rindunya aku punya cucu
Supaya ada keturunan anakku
Anggi tahu, tahu betul
Tapi tetap pergi ia, setelah mengembalikan giwang di dalam kantong beludru merah
Inang tidak tahu, bahwa berliannya sudah dicungkil di toko emas Berkat milik Koh Anton yang ditempuh Anggi dalam waktu tiga jam naik motor pinjaman
Diganti serpihan zirkon yang nampak serupa
Anggi tahu, tahu betul
perbuatannya tak indah
apalagi, uangnya tak seberapa
Tetapi daripada membayangkan dirinya
disebut perempuan malang
saat Inang dan anaknya itu
menyambut cucu baru yang katanya lelaki
Lebih baik,
Ia dikenal sebagai perempuan sialan
Oleh Tressabel (yang tidak pernah punya giwang berlian)
*Bibel (Alkitab dalam bahasa Batak)
No comments:
Post a Comment