Coba minta seorang kakek bercerita.
Tentang kisah cinta, persahabatan dan perjuangannya di masa muda.
Yang pastinya bukan soal tawuran pelajar,
bukan semata soal antri untuk membeli gadget terbaru, bukan juga tentang pesan singkat yang tak kunjung berbalas.
Tetapi tentang nyawa sahabat yang mati dalam erangan dipelukannya, selepas perjuangan mereka membela bangsa.
Tentang antrian beras yang menebalkan telapak kaki.
Menyoal ideologi, bukan melulu tren terkini.
Tentang surat-surat cinta panjang untuk orang terkasih, yang setia menunggunya kembali. Setelah berhasil mempertahankan kesatuan bangsa ini.
Coba renungi lagi. Sebelum tiba giliranmu bercerita, tentang masa muda yang telah raib dalam sekelebatan saja.