Sebenarnya Ia ingin pamer atau riya
Soal tanahnya yang berdepa-depa
Lenan sutranya yang berhelai helai
Dan tusuk sanggulnya yang emas murni
bukan sepuhan
Tetapi setiap ke pasar
Saat harus pura-pura menawar bawang segenggam
Yang nanti akan diolah bibik di rumah
Ia hanya ditanya orang
Soal nikmatnya hidup rumah tangga
Baiik di dapur maupun di kasur
Yang mana satupun diantaranya
Ia tidak tahu
Namanya juga kawin paksa
Demi tanah berdepa-depa yang tak jadi milik tengkulak
Yang bahkan bisa menebus nyawa Abahnya
Asal Ia pura-pura bahagia
Tanpa bisa berlakon riya
Tapi apa aib mengakui
kalau dia sebenarnya tidak pura-pura?
Karena sungguh
Ia sudah bahagia karena harta
Yah
semoga besok
Ada yang bertanya paling tidak
soal kain sutranya melambai dengan anggun
saat Ia melangkah di pasar
(Foto hanya ilustrasi dan bukan perwakilan dari kisah nyata)
No comments:
Post a Comment